Aplikasi Crypto Fee Murah

Photo by Karolina Grabowska

Minat masyarakat Indonesia terhadap mata uang kripto semakin meroket. Salah satu cara mendapatkan untung paling populer di pasar kripto adalah melalui aplikasi crypto.

Pada dasarnya, aplikasi crypto kripto adalah pasar digital yang memfasilitasi pertemuan antara penjual dengan pembeli kripto. Cara kerjanya mirip dengan aplikasi crypto aset finansial lainnya, hanya saja aplikasi crypto kripto tidak memiliki batas jam perdagangan. Sehingga, pelaku pasar bisa bebas melakukan transaksi jual beli selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24/7).

Orang yang memanfaatkan aplikasi crypto disebut sebagai trader, karena mereka adalah pedagang yang melakukan jual beli aset kripto dalam jangka waktu yang singkat. Ada juga investor yang membeli mata uang kripto untuk disimpan dalam waktu lama sebelum akhirnya dijual kembali. Dalam aplikasi crypto kripto, jenis pelaku pasar yang sering ditemukan adalah trader.

Untuk bertransaksi di aplikasi crypto, trader bisa memasukkan dana pada wallet mereka. Dana yang dimaksud bisa berupa mata uang atau aset kripto seperti Bitcoin maupun Altcoin yang diterima di wallet dan aplikasi crypto. Perlu diingat trader akan dikenakan aplikasi crypto fee ketika melakukan transaksi jual beli di platform. Jadi apabila fee yang dikenakan terlalu tinggi, maka hal itu tentu bisa merugikan trader. Oleh sebab itu, penting untuk memilih aplikasi crypto kripto termurah yang sudah teregulasi.

Fee Dalam aplikasi crypto Platform

Ketika Anda trading Bitcoin melalui jasa aplikasi crypto, akan ada beberapa fee yang menyertai pertukaran ini. Fee biasanya dibebankan pada dua pelaku pasar, yaitu market maker dan market taker. Biaya yang dikenakan pada keduanya berbeda, tergantung dari kebijakan aplikasi crypto yang berlaku.

Sebagai penjelasan, market maker adalah penyedia likuiditas di sebuah aplikasi crypto. Biasanya market maker menentukan harga aset sendiri dengan cara menjual atau membeli mata uang kripto melalui limit order. Sebaliknya, market taker adalah pelaku pasar yang mendapatkan aset kripto melalui order beli. Sebagai contoh, seorang pelaku pasar memasukkan order beli ETH dengan harga 50 Juta rupiah. Maka, ia disebut sebagai market maker. Kemudian ada trader yang datang yang menawarkan ETH dengan harga tersebut, trader ini disebut sebagai market taker.

Yang perlu diperhatikan, biasanya platform aplikasi crypto kripto membebankan biaya pada kedua pelaku pasar. Biaya yang dibebankan kepada market maker lebih kecil dari pada market takers. Untuk itu, trader yang melakukan transaksi jangka pendek perlu memperhitungkan dengan cermat berapa biaya yang ditetapkan platform dan frekuensi transaksi yang ideal agar modalnya tidak tergerus oleh fee aplikasi crypto.

Daftar Aplikasi Crypto Resmi Termurah

Trader kripto harus berhati-hati agar modal trading tidak terkikis biaya trading dari platform aplikasi crypto. Berikut ini daftar aplikasi crypto termurah yang diregulasi Bappebti.

Aspek Lain yang Wajib Diperhatikan

Biaya trading memang faktor yang penting untuk diperhatikan ketika memilih aplikasi crypto kripto terbaik. Tapi, ada beberapa hal lain yang menjadikan sebuah jasa aplikasi crypto layak dipercaya dan perlu diperhatikan baik-baik, yaitu:

1. Legalitas

Sebelum berkomitmen, trader harus mempertimbangkan legalitas aplikasi crypto kripto termurah terlebih dahulu. Menggunakan bursa resmi yang berada di bawah naungan otoritas tentu lebih aman. Di Indonesia sendiri, aplikasi crypto kripto yang dinyatakan legal harus mengantongi lisensi dari Bappebti dan dinyatakan telah memenuhi beberapa persyaratan yang ditentukan. Salah satunya perusahaan haruslah memiliki modal minimum sebesar Rp100 Miliar untuk berdagang dan untuk berizin Rp1 Triliun. Tujuannya adalah untuk melindungi trader dan investor yang menggunakan jasa mereka.

Tak jarang aset kripto menjadi korban peretasan yang mengakibatkan kerugian besar untuk trader. Hal ini mungkin bisa diatasi dengan mudah jika aset kripto sudah dilindungi oleh asuransi. Akan tetapi, di Indonesia belum ada asuransi atau dana perlindungan konsumen yang melindungi aset kripto. Sehingga, pemilik aset hanya bisa berharap pada perusahaan aplikasi crypto untuk menanggung kerugian.

Apabila perusahaan terkait tak memiliki modal yang kuat, belum tentu mereka bisa mengganti kerugian yang ditimbulkan. Selain itu, menciptakan sistem keamanan yang kuat membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Karena itulah Bappebti menetapkan modal yang besar sebagai syarat regulasi perusahaan penyedia aplikasi crypto.

2. Keamanan

Selain legalitas, keamanan adalah hal penting yang harus diperhatikan oleh pengguna aplikasi crypto kripto termurah. Apalagi, saat ini beberapa aplikasi crypto juga menyediakan fitur wallet. Ini membuat keamanan menjadi hal yang lebih penting lagi. Platform yang menggunakan Two Factor Authentication atau 2FA lebih aman jika dibandingkan dengan aplikasi crypto yang hanya mengandalkan email dan password saja. Cara ini bisa lebih memastikan bahwa setiap transaksi sudah divalidasi oleh pemilik akun.

3. Ragam Uang Kripto

Saat ini ada beragam mata uang kripto yang bisa diperdagangkan. Untuk memperluas pilihan Anda, sebaiknya perhatikan juga jenis koin apa saja yang ditawarkan oleh aplikasi crypto. Apakah aplikasi crypto ini mengizinkan Anda untuk trading Bitcoin saja, atau ada opsi yang lain? Apakah Anda bisa aplikasi crypto Bitcoin dengan mata uang fiat atau aset lain? Informasi mengenai hal ini biasanya tersedia di website resmi aplikasi crypto tersebut. Jadi, jangan lupa untuk mencari tahu lebih dalam tentang koin apa saja yang bisa ditransaksikan.

4. Cek Traffic

Jangan lupa untuk cek traffic visitor website aplikasi crypto platform yang dipilih. Traffic pengunjung ini bisa menjadi tolok ukur seberapa banyak orang yang menggunakan layanan aplikasi crypto tersebut. Jika banyak pengguna yang mempercayai jasa mereka, maka bisa dipastikan bahwa aplikasi crypto ini cukup terjamin layanannya. Traffic adalah salah satu hal yang paling sulit untuk dipalsukan.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url